TEMPO.CO, Jakarta
- Penemuan partikel Tuhan pada Selasa, 3 Juli 2012, menjadi tonggak
sejarah perkembangan fisika partikel. Dampak bagi orang awam adalah
tidak ada lagi penjelasan sederhana tentang komposisi atom. Sebuah atom
selama ini dikenal memiliki komposisi yang terdiri dari proton
(bermuatan positif), elektron (bermuatan negatif), dan neutron
(bermuatan netral). Tapi kini ada lagi tambahan Higgs-Boson.
Jadi apa itu Higgs-Boson?
Sebuah partikel yang membentuk sebuah obyek, baik itu molekul, sebutir
apel, sebuah kereta, hingga sesosok manusia, dia adalah massa. Pada
dasarnya partikel-partikel yang membentuk suatu atom memiliki sifat
berbeda-beda. Salah satu partikel yang terpenting dan bersifat misterius
adalah massa yang diungkap dalam teori Higgs-Boson.
Kenapa disebut partikel Tuhan?
Nama populer ini muncul dari perjuangan dan debat panjang keberadaan
partikel subatomik. Banyak ilmuwan meragukan keberadaan partikel ini.
Munculnya nama partikel Tuhan berawal dari pernyataan fisikawan Leon
Lederman dalam buku berjudul God Particle: If Universe is the Answer, what is the question?. Awalnya fisikawan Amerika itu menyebutnya goddamn particle. Tapi editor buku Lederman menolaknya, jadilah god particle.
Sebenarnya peletak dasar teori partikel Tuhan, yaitu Peter Higgs,
menolak penamaan itu. Sebab pria 83 tahun itu adalah seorang ateis. Jadi
sebenarnya tidak ada nuansa agama dalam partikel ini.
Bagaimana orang awam bisa tahu ini bukan penipuan?
Pertama, penemu partikel Tuhan, Badan Kajian Atom Eropa, CERN, memiliki
dua tim independen (ATLAS dan CMS). Mereka melakukan percobaan yang
sama, jadi data dapat saling uji dan verifikasi.
Kedua, hasil penelitian di-ranking
dari nol hingga lima-sigma. Desember tahun lalu, dua tim tersebut
menyatakan data mereka menunjukkan dua level serupa yang membuktikan
bahwa partikel Higgs-Boson itu ada. Temuan two-sigma itu bisa diterjemahkan bahwa 95 persen hasil percobaan bukan karena kebetulan statistik.
Lalu apa yang mungkin bisa dikembangkan dari teori ini? Apakah memungkinkan manusia bisa menghilang?
Secara teori, menurut fisikawan Universitas Negeri Arizona, Lawrence
Krauss, mungkin. Tentunya jika ada perlakuan khusus yang bisa
memanipulasi medan di sekitar partikel secara lokal. Maka bisa terjadi
sebuah obyek menghilang, sehingga menjadi sebuah pengembangan senjata
yang hebat atau trik sulap yang mencengangkan. Tapi, ingat, jika bisa
menghilangkan, tentunya harus bisa mengembalikan seperti semula, yaitu
memunculkan lagi.
Apakah mungkin juga untuk perjalanan menembus waktu?
"Tentu", kata Krauss. Jika medan partikel Higgs-Boson dimanipulasi
dalam area yang besar sehingga memiliki energi, maka akan terjadi energi
gravitasi yang repulsif. Akibatnya, wilayah-wilayah di alam semesta ini
akan bergerak cepat dan memindahkan barang-barang lebih cepat ketimbang
cahaya.
Lalu apakah penemuan ini berbahaya?
Nikolas Solomey, Direktur Kajian Fisika Universitas Negeri Wichita,
mengatakan tidak ada bahayanya. Sebab, untuk membuat partikel
Higgs-Boson, perlu sejumlah energi. Produksinya membutuhkan energi yang
banyak dan sangat terkendali penggunaannya. Penemuan kemarin adalah
partikel dasar, masih jauh dari apa yang dikhawatirkan menjadi sejumlah
massa yang berbahaya.
sensasi hidup
Saturday, August 4, 2012
Sejarah perkembangan sosiologi di Eropa
Sosiologi pedesaan seperti yang dipahami di Amerika Serikat datang ke
berada di Eropa setelah Perang Dunia I I. Di permukaan, tampaknya ini
agak mengejutkan. Bagian penting dari penduduk Eropa
masih pedesaan. Selama beberapa dekade terakhir di negara-negara Eropa kebanyakan
persentase dari populasi yang aktif bergerak di bidang pertanian lebih tinggi
daripada di Amerika Serikat, di beberapa negara jauh lebih tinggi. Sosiologi
sebagai ilmu berasal dari Eropa. Jadi mengapa tidak ada sosiologi pedesaan pada
sebelumnya tanggal?
Ulang beberapa alasan yang membantu untuk menjelaskan fenomena ini.
Pertama-tama, kita harus ingat bahwa sosiologi pedesaan seperti yang kita kenal
sekarang bukan hanya sosiologi kehidupan pedesaan. Orang bisa membayangkan pedesaan
sosiologi dalam banyak hal sangat berbeda dari sekarang. Pedesaan
sosiologi seperti yang kita kenal di Amerika dan di tempat lain memiliki akar yang kuat di
praktek. Bahkan jika itu tidak akan berhak menyebut sosiologi pedesaan hanya sebuah
ilmu terapan, itu akan sama-sama salah untuk menyangkal minat yang kuat dalam
masalah-masalah kehidupan sehari-hari dan yang berjuang untuk penerapan. Sosiologi pedesaan tidak akan pernah berkembang dengan cara hal itu kalau tidak ditampilkan
yang penting untuk kemajuan kehidupan pedesaan. Tapi sebelum Perang Dunia
II, sosiologi di Eropa hampir tidak terlihat oleh nonprofesional sebagai ilmu
yang memiliki nilai praktis. Kesimpulan ini benar. Sosiologi sebagai
itu diajarkan dan dipelajari di Eropa sebelum perang itu, untuk lebih besar
bagian, sangat teoritis dan sering bahkan filosofis dalam karakter. Dengan demikian,
tidak ada tempat untuk sosiologi pedesaan dengan orientasi yang kuat untuk penerapan. Banyak sosiolog bahkan mencari generalisasi pada seperti tinggi
tingkat bahwa perbedaan antara masyarakat pedesaan dan nonrural hampir tidak datang
berada di Eropa setelah Perang Dunia I I. Di permukaan, tampaknya ini
agak mengejutkan. Bagian penting dari penduduk Eropa
masih pedesaan. Selama beberapa dekade terakhir di negara-negara Eropa kebanyakan
persentase dari populasi yang aktif bergerak di bidang pertanian lebih tinggi
daripada di Amerika Serikat, di beberapa negara jauh lebih tinggi. Sosiologi
sebagai ilmu berasal dari Eropa. Jadi mengapa tidak ada sosiologi pedesaan pada
sebelumnya tanggal?
Ulang beberapa alasan yang membantu untuk menjelaskan fenomena ini.
Pertama-tama, kita harus ingat bahwa sosiologi pedesaan seperti yang kita kenal
sekarang bukan hanya sosiologi kehidupan pedesaan. Orang bisa membayangkan pedesaan
sosiologi dalam banyak hal sangat berbeda dari sekarang. Pedesaan
sosiologi seperti yang kita kenal di Amerika dan di tempat lain memiliki akar yang kuat di
praktek. Bahkan jika itu tidak akan berhak menyebut sosiologi pedesaan hanya sebuah
ilmu terapan, itu akan sama-sama salah untuk menyangkal minat yang kuat dalam
masalah-masalah kehidupan sehari-hari dan yang berjuang untuk penerapan. Sosiologi pedesaan tidak akan pernah berkembang dengan cara hal itu kalau tidak ditampilkan
yang penting untuk kemajuan kehidupan pedesaan. Tapi sebelum Perang Dunia
II, sosiologi di Eropa hampir tidak terlihat oleh nonprofesional sebagai ilmu
yang memiliki nilai praktis. Kesimpulan ini benar. Sosiologi sebagai
itu diajarkan dan dipelajari di Eropa sebelum perang itu, untuk lebih besar
bagian, sangat teoritis dan sering bahkan filosofis dalam karakter. Dengan demikian,
tidak ada tempat untuk sosiologi pedesaan dengan orientasi yang kuat untuk penerapan. Banyak sosiolog bahkan mencari generalisasi pada seperti tinggi
tingkat bahwa perbedaan antara masyarakat pedesaan dan nonrural hampir tidak datang
Sejarah Perkembangan Sosiologi Di Indonesia
'Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan,
teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi Sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok
individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan
memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku
masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku
kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku
bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali
oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comtetahun 1842. Sehingga Comte
dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Selanjutnya Émile Durkheim — ilmuwan
sosial Perancis — yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai
disiplin akademis. Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology
pada tahun 1876. Di Amerika Lester F.Ward mempublikasikan Dynamic
Sosiology. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan
kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat
di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Pengertian
* 2 Definisi Sosiologi
* 3 Pokok bahasan sosiologi
* 4 Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
o 4.1 Perkembangan pada abad pencerahan
o 4.2 Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan
o 4.3 Gejolak abad revolusi
o 4.4 Kelahiran sosiologi modern
* 5 Referensi
* 6 Lihat pula
[sunting] Pengertian
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.
Potret Auguste Comte.
Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3. Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.oe
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
* Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
* Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
* Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
* Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
[sunting] Definisi Sosiologi
Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.
* Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
* Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
* William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
* J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
* Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
* Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
* Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
* Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
* William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
* Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
“ Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum ”
[sunting] Pokok bahasan sosiologi
* Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
* Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
* Khayalan sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
* Realitas sosial
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
[sunting] Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
[sunting] Perkembangan pada abad pencerahan
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
[sunting] Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan
Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.
[sunting] Gejolak abad revolusi
Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.
Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas
Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
* Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
* Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
* Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
[sunting] Kelahiran sosiologi modern
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.
Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Pengertian
* 2 Definisi Sosiologi
* 3 Pokok bahasan sosiologi
* 4 Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
o 4.1 Perkembangan pada abad pencerahan
o 4.2 Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan
o 4.3 Gejolak abad revolusi
o 4.4 Kelahiran sosiologi modern
* 5 Referensi
* 6 Lihat pula
[sunting] Pengertian
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir kemudian di Eropa.
Potret Auguste Comte.
Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
Tiga tahapan itu adalah :
1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3. Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Comte kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.oe
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
* Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
* Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
* Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.
* Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.
[sunting] Definisi Sosiologi
Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.
* Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
* Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
* William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
* J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
* Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
* Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
* Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
* Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
* William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.
* Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
“ Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum ”
[sunting] Pokok bahasan sosiologi
* Fakta sosial
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
* Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
* Khayalan sosiologis
Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
* Realitas sosial
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
[sunting] Perkembangan sosiologi dari abad ke abad
[sunting] Perkembangan pada abad pencerahan
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia.
[sunting] Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan
Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat.
[sunting] Gejolak abad revolusi
Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.
Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas
Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini.
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
* Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
* Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
* Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
[sunting] Kelahiran sosiologi modern
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya).
Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern.
Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi.
Ciri-Ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
Johnsons,
1967 (dalam Soekanto,1982:14-15) mengemukakan ciri-ciri sosiologi
sebagai Ilmu pengetahuan. Adapun ciri-ciri utamanya adalah sebagai
berikut:
- Sosiologi bersifat empiris. Artinya sosiologi didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
- Sosiologi besifat teoritis. Artinya sosiologi selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
- Sosiologi bersifat kumulatif. Artinya bahwa teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas atau memperhalus teori-teori lama.
- Sosiologi bersifat non-etis. Artinya permasalahan yang dipersoalkan bukanlah buruk atau baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.
god particle
Answer:
The "God particle" is the nickname of a subatomic particle called the
Higgs boson. In layman’s terms, different subatomic particles are
responsible for giving matter different properties. One of the most
mysterious and important properties is mass. Some particles, like
protons and neutrons, have mass. Others, like photons, do not. The Higgs
boson, or “God particle,” is believed to be the particle which gives
mass to matter. The “God particle” nickname grew out of the long,
drawn-out struggles of physicists to find this elusive piece of the
cosmic puzzle. What follows is a very brief, very simplified explanation
of how the Higgs boson fits into modern physics, and how science is
attempting to study it.
The “standard model” of particle physics is a system that attempts to describe the forces, components, and reactions of the basic particles that make up matter. It not only deals with atoms and their components, but the pieces that compose some subatomic particles. This model does have some major gaps, including gravity, and some experimental contradictions. The standard model is still a very good method of understanding particle physics, and it continues to improve. The model predicts that there are certain elementary particles even smaller than protons and neutrons. As of the date of this writing, the only particle predicted by the model which has not been experimentally verified is the “Higgs boson,” jokingly referred to as the “God particle.”
Each of the subatomic particles contributes to the forces that cause all matter interactions. One of the most important, but least understood, aspects of matter is mass. Science is not entirely sure why some particles seem mass-less, like photons, and others are “massive.” The standard model predicts that there is an elementary particle, the Higgs boson, which would produce the effect of mass. Confirmation of the Higgs boson would be a major milestone in our understanding of physics.
The “God particle” nickname actually arose when the book The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question? by Leon Lederman was published. Since then, it’s taken on a life of its own, in part because of the monumental questions about matter that the God particle might be able to answer. The man who first proposed the Higgs boson’s existence, Peter Higgs, isn’t all that amused by the nickname “God particle,” as he’s an avowed atheist. All the same, there isn’t really any religious intention behind the nickname.
The “standard model” of particle physics is a system that attempts to describe the forces, components, and reactions of the basic particles that make up matter. It not only deals with atoms and their components, but the pieces that compose some subatomic particles. This model does have some major gaps, including gravity, and some experimental contradictions. The standard model is still a very good method of understanding particle physics, and it continues to improve. The model predicts that there are certain elementary particles even smaller than protons and neutrons. As of the date of this writing, the only particle predicted by the model which has not been experimentally verified is the “Higgs boson,” jokingly referred to as the “God particle.”
Each of the subatomic particles contributes to the forces that cause all matter interactions. One of the most important, but least understood, aspects of matter is mass. Science is not entirely sure why some particles seem mass-less, like photons, and others are “massive.” The standard model predicts that there is an elementary particle, the Higgs boson, which would produce the effect of mass. Confirmation of the Higgs boson would be a major milestone in our understanding of physics.
The “God particle” nickname actually arose when the book The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question? by Leon Lederman was published. Since then, it’s taken on a life of its own, in part because of the monumental questions about matter that the God particle might be able to answer. The man who first proposed the Higgs boson’s existence, Peter Higgs, isn’t all that amused by the nickname “God particle,” as he’s an avowed atheist. All the same, there isn’t really any religious intention behind the nickname.
memunculkan earning tabs google
Cara memunculkan earning tabs google adsense di dasbor blog
Google adsense sebuah program iklan
dari google yang cukup menggiurkan dari sisi penghasilan seorang
blogger. Banyak dari kita para blogger yang pastinya tertarik membuat
dan mengaktifkan akun adsense di blog nya. Namun ada juga yang
terkendala dalam hal bagaimana cara mengaktifkan akun adsense ini.
Untuk proses pembuatan akun adsense
sendiri saya rasa cukup mudah, buat blogger yang sudah lama
berkecimpung pasti bisa, hanya kesabaran kita saja menunggu sampai akun
adsense google kita di terima.
Masalah utama yang di hadapi adalah
EARNING tabs yang tidak muncul di dasbor blog saat akan membuat akun
adsense ini. Hal Ini pulalah yang saya temui hingga saya akhirnya
menulis artikel ini. Memang, dulu untuk membuat akun adsense, blog kita
harus berbahasa Inggris, artinya tidak support untuk bahasa Indonesia,
namun saat ini sudah mendukung untuk blog-blog yang berbahasa
Indonesia. Blogger yang blog setelan awalnya berbahasa Indonesia pasti
earning tabs nya tidak muncul (khususnya blog yang dibuat, sebelum
adsense sudah support untuk blog berbahasa Indonesia)
Nah buat sobat yang mau tau cara memunculkan atau menampilkan earning tabs adsense google di dashboard blog silakan ikuti cara cara berikut ini.
1. Pertama masuk ke akun blogger > dasbor > Klik Setelan
2. Pada item setelan kemudian klik bahasa dan pemrograman. Pada Setelan Bahasa pilih Inggris-english.
3. Setelah itu simpan setelan (kanan atas)
4. Keluar dari dasbor blog, kalau perlu tutup browser sobat blogger.
5. Masuk lagi ke akun blogger dasbor
(seperti langkah 1 dan 2 ) Pada tahap ini saya yakin earning tabs sobat
sudah muncul, (di bawah ini screenshoot dasbor blog saya)
6. Dan akun adsense sobat sudah siap
untuk dibuat. Untuk cara membuat akun adsense tinggal klik link
penghasilan tadi, ikuti petunjuk-petunjuk yang ada. Namun sobat tentunya
harus mematuhi aturan-aturan dalam adsense google ini, seperti blog
jangan copas, hehehe, tidak memuat conten pornografi dll.
Demikian teknik dan cara memunculkan earning tabs di dasbor blog yang berbahasa Indonesia. Buat sobat yang mau ikutan berbisnis Dollar di google Adsense dan mau mendaftar silakan buka artikel cara membuat akun dan mendaftar di Google Adsense.
Happy Blogging.
> Sensasi 'Hidup' Pada Mainan
Selasa, 22 Mei 2012
Oleh Degina JuvitaBoneka, salah satu mainan yang kerap jadi teman keseharian di masa kecil. Tapi bukan berarti saat dewasa tidak lagi menyentuh mainan jenis ini. Umumnya, mainan dianggap 'benda mati' yang hanya berfungsi untuk dimainkan saja. Lalu bagaimana jadinya, kalau mainan-mainan tersebut dibuat menjadi 'lebih hidup' dari biasanya? Fotografi salah satu alternatifnya. Melalui teknik sederhana, serta komposisi yang tepat, berbagai mainan pun terlihat hidup dalam sekejap.
Lembar-lembar foto yang menggambarkan mainan dipajang di Plastic Culture, Grand Indonesia, Jakarta. Jenis mainannya beragam, begitu juga ekspresi karyanya. Seperti terlihat dalam foto berlatar candi Prambanan. Sang fotografer lihai menempatkan empat buah mainan dengan karakter berbeda pada posisi tertentu-- sehingga tampak seperti orang-orang berjalan di sekeliling candi. Fauzie Helmy memberi judul “Punakawan in Action” pada karyanya.
Karya lain, ekspresi licik dari karakter Stewie yang memegang sebatang korek api, mampu menjelaskan maksud fotografernya. Di belakang karakter tersebut, rumah berbalut api sengaja dibuat buram (tidak fokus). Paulus Hyu ingin menampilkan situasi bahwa mainan Stewie yang menjadi penyebab kebakaran. Karyanya diberi judul “Naughty Stewie”.
Danbo, boneka handmade yang sedang top pun ikut tampil. Walau bentuknya kotak-kotak, ekspresi boneka ini bisa dibuat sesuai keinginan. Sebab itu, banyak yang tertarik menjadikan Danbo sebagai objek foto. Eko Wahyudi, menampilkan sepasang Danbo berjalan di atas hamparan pasir, sambil membawa papan selancar. Ia memberi judul “Let’s Surf, Beib!!”. Kemudian Ronnie Lim, menyajikan dua karya yang juga menampilkan Danbo sebagai objek foto. Salah satunya, memperlihatkan Danbo sedang membersihkan gitar dengan kain lap. Ukuran Danbo yang kecil, tampak kontras dengan gitar berukuran besar. Tapi karya ini memperlihatkan Danbo wajar dan hidup.
Karya-karya fotografi tersebut, bersanding dengan puluhan karya lainnya dalam pameran “Toy Life : Toy Photography”. Sebuah pameran foto yang bertemakan kehidupan bersama mainan. Para fotografer membuat mainan itu hidup melalui karya foto. Ajang pameran ini diikuti oleh 15 peserta, dengan 37 karya foto. Foto yang dipamerkan merupakan hasil bidikan fotografer amatir hingga profesional, yang memiliki minat dan kecintaan terhadap mainan. Pameran akan berlangsung hingga 27 Mei mendatang.
Subscribe to:
Posts (Atom)